Rabu, 04 Juni 2008

PENGINDERAAN JAUH

Inderaja termasuk ilmu yang relatif baru, berkembang sesudah pertengahan abad ke-20. berdasarkan sejarah perkembangannya ilmu ini turunan dari salah satu cabang ilmu kemiliteran khususnya untuk mata-mata musuh, terutama dalam upaya mencari obyek-obyek vital, sehingga butuh informasi yang sangat teliti. Inderaja untuk mesyarakat luas digunakan untuk mengenali sumberdaya alam dan lingkungan serta hal-hal yang terkait, sehingga diperlukan ketelitian informasi(baik jenis obyek maupun posisi) yang diperlukan. Sensor yang diperlukan berbeda karakteristiknya baik menginai ketelitian spasial maupun frekuensi perolehan datanya. Namun teknologi penyadapan informasi yang digunakan pada dasarnya sama, untuk itu konsep dasar ini perlu dipahami.

Pengrtian Penginderaan Jauh (Inderaja)

Penginderaan jauh berasal dari dua kata dasar yaitu indera berarti melihat dan jauh berarti dari jarak jauh. Jadi berdasarkan asal katanya (epistimologi), penginderaan jauh berarti melihat obyek dari jarak jauh. Lillesand dan Kiefer (1999) mendefinisikan penginderaan jauh sebagai ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan jelan menganalisis menggunakan kaidah ilmiah data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala yang dikaji.

Obyek, daerah, atau gejala yang dikaji dalam definisi tersebut dapat berada dipermukaan bumi, di atmosfer, atau planet di luar angkasa. Kajian inderaja luar angkasa tidak dibahas lebih jauh, tulisan ini lebih banyak membahas inderaja untuk sumberdaya bumi. Obyek di permukaan bumi akan disadap informasinya menggunakan alat yang disebut sensor. Sensor tersebut dipasang di sebuah wahana yang berada di angkasa, seperti balon udara, pesawat terbang, satelit, atau wahana lainnya. Sensor yang digunakan bisa berupa kamera, scanner, magnetometer, maupun radiometer. Sensor tersebut menerima/merakam sinyal dari tenaga pantulan obyek yang diukur, berupa tenaga gelombang elektromagnetik, yakni tenaga elektrisitas dan magnetisme yang bergerak dengan kecepatan sinar (3 x 100.000.000 m/det), pada frekuensi dan panjang gelombang yang sangat bervariasi. Semakin tinggi frekuensi gelombang sinar tersebut maka semakin tinggi pula tenaganya. Hasil pemotretannya disebut sebagai data inderaja yang dapat berujut foto udara, citra satelit, citra radar, dan lainnya.

Tidak ada komentar: