Minggu, 23 November 2008

Reproduksi Karang

Reproduksi adalah salah satu fenomena biologi dalamawal siklus hidup sauatu organisme. Secara umum karang bereproduksi dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual.

Reproduksi Aseksual

Proses reproduksi aseksual pada karang dapat menghasilkan koloni-koloni baru atau karang soliter melalui berbagai mekanisme, yaitu melalui pertunasan (Budding), fragmentasi, pengeluaran polip (polip bail-out) dan reproduksi planula secara aseksual.

· Pertunasan

Pertumbuhan koloni melalui pembentukan polip-polip baru berlangsung selama proses pertunasan aseksual. Penambahan polip dapat terbentuk ketika suatu polip terbagi menjadi dua (intratentakuler budding), atau kadang-kadang suatu mulut baru dengan tentakel dapat terbentuk secara sederhana dalam ruang antara dua polip yang berdekatan (extratentakuler budding). Jika polip dan jaringan yang dibentuk oleh proses-proses pertunasan tetap melekat pada koloni induk dan kemudian tumbuh, maka akan menghasilkan suatu peningkatan ukuran koloni.

· Fragmentasi

Produksi aseksual melaui fragmentasi nampaknya penting untuk kebanyakan spesies-spesies karang dan terutama oleh populasi yang hidup dalam batas-batas fisiologi mereka. Fragmentasi karang umumnya terjadi pada spesies-spesies yang percabangannya halus atau spesies karang yang berbentuk plat tipis. Fragmentasi karang yang meliputi kerangka dasar dapat terlepas dari koloni induk sebagai hasil dari suatu aksi gelombang, badai gelombang, predasi oleh ikan, atau sumber-sumber fisik lainnya. Jika fragmen karang jatuh pada dasar yang keras, maka fragmen tersebut dapat bergabung denagn permukaan substrat dan terus tumbuh membentuk tunas.

· Pengeluaran polip

Pengeluaran (bail-out) polip yang terjadi melalui pemisahan dan penyebaran polip dari koloni-koloni induk. Di bawah kondisi yang tidak menguntungkan di laboratorium, polip dari koloni Seriatopora histrix terpisah dan terlepas dari calice yang pada beberapa contoh melekat kembali dan mensekresikan rangka baru. Pengeluaran polip ini dihasilkan oleh adanya tekanan tetapi ini dapat menjadi sangat efektif untuk penyebaran jarak-pendek.

· Produksi planula

Kemungkinan juga bahwa larva karang dapat dihasilkan dari telur-telur yang tidak terbuahi tetapi berkembang secara langsung, yang dikenal dengan partenogenesis.

Reproduksi aseksual memiliki keuntungan karena tidak membutuhkan pasangan dan keturunan yang dihasilkan adalah secara genetik identik dengan induknya, sehingga genotipnya secara lokal telah beradaptasi, serta memberikan perlindungan dalam ukuran terhadap pemangsaan. Sepanjang kondisi lingkungan tetap sama, keturunan yang dihasilkan akan memiliki tingkat kesuksesan yang sama seperti yang dialami oleh koloni-koloni induknya.

Sedangkan kerugiannya adalah suatu populasi yang tidak memiliki variabilitas genetik, sangat peka terhadap perubahan dalam komponen-komponen biologi dan fisik lingkungan oleh suatu peristiwa seperti El nino, predasi dan penyakit. Kemampuan penyebarannya yang terbatas, sedangkan distribusi hasil reproduksi penting dalam kesuksesan suatu populasi karang.

Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual memberikan dua kesempatan bagi terjadinya kombinasi genetik yang baru, yaitu : 1) percampuran atau persilangan selama roses meiosis dalam pembentukan telur dan sperma, dan 2) kontribusi genetik dari induk ketika sebuah telur dibuahi oleh sperma. Hal tersebut memberikan tambahan variasi genetik terhadap populasi, yang mengarah pada peningkatan kelangsungan hidup dari suatu spesies.

Reproduksi seksual meliputi proses gametogenesis, yang membutuhkan beberapa minggu untuk sperma sampai lebih dari 10 bulan untuk telur. Pemijahan dan diikuti oleh fertilisasi akan menghasilkan larva planula yang dapat melekat, bermetamorfosis dan berkembang menjadi polip-polip utama.

Tidak ada komentar: